Meet the Native Speakers

by - July 31, 2017


Semarang, 23 April 2017

Awalnya sempat bingung pas dapet tugas Bahasa inggris buat video ngobrol sama native speaker karena memang ini pertama kalinya dapat tugas semacam ini ditambah skill Bahasa inggris yang pas pasan banget. ditambah lagi kami hanya bisa mengerjakan tugas tersebut di hari Sabtu atau Minggu jadilah jauh hari sebelum batas waktu pengumpulan kami segera menntukan hari, bagi tugas property dan susun teks.



Hari itu usai ujian tengah semester, kami segera diskusi tempat dan mengatus segala sesatunya. Sangat dadakan karena teks pun baru disusun beberapa menit sebelum in action. Kami memutuskan untuk mencari native speaker di Lawang Sewu yang dekat kampus dan memang sering dikunjungi leh wisatawan asing. Jujur kami tidak berekspektasi apapun, yang jelas ingin segera semua ini usai dengna lancar.

Ketika sampai disana sebenarnya akmi berpapasan dengan pasangan bule hanya mereka tampak buru buru. Sampai di dalam setelah berputar keliling gedung tak ada satupun bule yang kami temui. Hingga kami memutuskan untuk rehat sejenak sembari membaca ulang dan latihan Tanya jawab. Hingga ketika kami hampir menyerah dan pinda ke tempat lain, akhirnya kami bertemu dengan dua turis asing, ayah dan anak.




Makin lega ketika ternyata mereka juga bisa berbahasa Indonesia. Kami yang awalnya deg degan dan rada minder dengan semua ketidaksiapan ini, pada akhirnya ketika percakapan berlangsung suasananya tak setegang yang dibayangkan. Juga obrolan kami banyak sekali yang tidak sesuai dengna teks yang sudah kami susun sebelumnya. Percakapan terjadi begitu saja, mereka hangat dan dengan senang hati menjelaskan apa yang kami tanyakan.

Namanya Pietter dan anaknya Zucker, bule Asal Australia yang telah menetap di Jakarta. Ternyata istrinya adalah seorang Indonesia lebih tepatnya Rembang. Dari percakapan kami beliau bilang bahwa ia senang tinggal di Indonesia karena biaya hidupnya jauh lebih murah disbanding Australia. Juga karena menurutnya banyak hal yang tidak bisa di lakukan di Australia karena peraturan yang lebih ketat. Selain itu ia juga bercerita bahwa mereka senang berkelilig Indonesia, karena Indonesia memiliki banyak sekali tempat bagus.

Ternyata ngobrol sama native speaker itu nyandu, seru banget, mereka welcome banget dan merasa senang karena berasa disambut . yang awalnya malu malu dan takut memulai ternyata ngalir gitu aja. Sampai akhirnya mulai flashback ketika lihat bule dan saya Cuma diem takut nyapa gitu, kalau dipikir kasian banget mereka bertamu tapi didiemin sama yang punya rumah.

Oiya sstu kelompok kami ada tiga orang, aturannya semuanya harus masuk ke video jadi ada satu orang yang ngebnatu taking videonya, awalnya kami berencana buat gentian aja takingnya, eh pas hari H malah mas Yosep dengan senang hati nawarin buat ikutan. Setelah kelompok saya selesai taking giliran mas Yosep yang ngegalau dia pingn sekalian taking juga tapi seperti sebelumnya kami tak menemui bule lagi . mas Yosep udah lilo legowo juga kalo kalo udah ga nemu bule lagi, hingga ketika kami akan pulang si Putri dan Bu Laily ngajak mampir ke gedung semacam perpustakaannya kemudia di sana kami main puzzle. Tak lama ketika kam main puzzle tetiba datang seorang bule cantik ngehampiri kita yang lagi asik main puzzle dan ikutan main puzzle. Beberapa saat setelah itu ternyata datang beberapa bule yang ikutan nimbrung, ternyata mereka adalah keluarga.




Mas Yosep udah mulai seneng tapi gemeteran. Tak ingin melewatkan momen ini saya membujuk mas Yosep dan meminta salah seorang bule tadi untuk diajak bicara. Dengan rada grogi salting gitu mas Yosep mulai ngobrol, gimana ga salting itu anak bule cantik banget. dan ternyata dia sedang pertukaran pelajar di SMA 3 Semarang.

Memang ya ikhlas itu balasannya lebih banyak dan insyaAllah bakal lebih baik, dari kejadian ini aja bisa dibilang begitu ketika mas Yosep bantuin kami taking video sama dua bule ternyata dia yang sebenarnya udah “yaweslah” malah dipertemukan dengan lima bule coba cantik pula hahay.


Sincerely,
Lina Listyawati


You May Also Like

0 komentar