Untuk sebagian orang mungkin ini
hal yang sangat biasa sekali, tapi
menurutku ini sesuatu yang cukup menyenangkan em lebih tepatnya
mempunyai kesan tersendiri.
Sebenarnya dari dulu kelas X
sempat pengen ikutan tim jurnalis sekolah, tapi karena waktu itu udah telat dan
kurang informasi ditambah males buat artikel, jadi kuurungkan niat itu. Nah
kebetulan waktu mau ada even seminar dan lomba majalah digital di SMA Sultan
Agung (read post previous), aku ditawari salah satu kakak kelas yang juga
anggota jurnalis sekolah buat ikutan, karena belum ada yang ngisi job buat
desainnya.
Alhamdulillah setelah penantian
yang cukup lama akhirnya pengmumannya keluar dan tim kita mendapat juara 2
dengan persiapan yang seadanya dan mepet banget waktunya. Tanpa pembimbing
pula, jadi ya Cuma berbekal alakadarnya hehe.
Nah setelah itu kepikiran lagi
deh buat ikutan jadi jurnalis sekolah, karena memang ada perekrutan anggota
untuk kelas X sebenarnya, tapi pas aku bilang sama Fara si Ketua, ternyata yang
kelas XI juga boleh ikutan gabung, dengan syarat mengumpulkan beberapa artikel
buatan sendiri untuk kemudian diseleksi. Karena bingung mau buat artikel apa,
akhirnya aku punya ide buat ngumpulin puisi, haaha simple kan. Ini dia sang
puisi yang pada akhirnya membuat aku diizinkan untuk bergabung dengan tim
jurnalis sekolah.
“Yang kusebut mimpi
Guratan
pilu perlahan surut termakan waktu,
Sinar
berjuntai menjulang menyibak lesu,
Mencoba
menelaah peri awan yang sendu,
Duduk
bertatap kilau matahari jemu
Aku kelak
akan menjelma menjadi bongkahan udara,
Bergerak,
mengalir, menari bersama angin,
Menggerakkan
puing puing baja rapuh,
Menyapa
dinding dinding yang terdiam
Aku
kelakakan melebur menjadi tetesan seribu warna,
Menorah
barisan lukisan cerita tanpa kata,
Walau
serupa namun cukup bermakna
Aku kelak
akan tersenyum,
Membangunkan
bilik bilik mati dari dunia mimpi tak pasti,
Mengubah
satu dari sekian juta maya menjadi tak lagi semu,
Ketika
nanti pelangi menjemput,
Aku siap
untuk terhanyut,
Bersama
milyayan senyuman yang kusebut mimpi”
Ternyata yang anggota
baru dari kelas XI bukan Cuma aku lho, ada satu lagi temanku dari jurusan TEI
(TekniK Elektronika Industri), Izzulfana atau yang biasa dipanggil Izzul.
Thanks ya zul udah mau barengin aku kalo mau pulang Ambarawa sehabis ada kumpul
AKSES.haha
Dan tibalah
waktu yang dinanti nantikan, waktunya majalah semester ini terbit.
Alhamdulillah aku dipercaya buat desain cover majalahnya. Dulu pas lagi
semangat semangatnya pdkt sama potosop, sempat pengen desain cover majalah
sekolah, tapi itu dulu pas sebelum jadi tim jurnalis, nah akhirnya sekarang
dapat kesempatan juga J
Kalo aku perhatikan,
cover majalah selama ini terkesan formal banget. Sebenarnya dari tim jurnalis
sudah berkreatifitas lebih, namun pas sampai di pembimbing bayak banget
batasannya ternyata. Nah kali ini aku mengusahakan cover dengan kesan formal
namun tetap luwes. Berharap pas dicek sama pembimbing ndak usah ada revisi hehe
maunya. Dan syukur Alhamdulillah ndak perlu revisi hyeeelalala #alay.
And this is it, first
cover magz from me..
Ini kali pertama
coretanku akhirnya dicetak kurang lebih 1000 eksemplar. Semoga saja bisa
menambah minat baca teman teman semua.
Nah ini yang aku
bilang mungkin sebagian orang merasa ini biasa saja, tapi bagiku ini luar
biasaah, bismillah semoga berlanjut ke yang lebih baik J. Aamiiiin