Musim
ujian berarti musim merencanakan katalog kelas. Masih ingat sekali
dulu ketika saya di bangku kelas empat, dimana rasa sayang sama
almamater terasa di level paling tinggi, mulai flashback gimana dulu
pas pertama kali masuk sekolah, rentetan kegiatan masa orientasi,
kegiatan tahunan yang harus kami jalani yang walaupun awalnya terasa
menyiksa namun membuahkan banyak cerita tak terlupa apalagi kalo
bukan HANSEK (ketahanan sekolah). Empat tahun yang awalnya saya
bayangkan bakal terasa lama, ternyata berjalan begitu saja dan
akhirnya akan segera berakhir. Empat tahun bersama orang orang yang
sama seharusnya cukup membuat kami seperti keluarga.(Maafkan karena ini seharusnya sudah di post tahun lalu tapi ya taulah saya mah malesan huhu.)
Dan
inilah hiruk pikuk kami ketika kami mulai mencari konsep untuk buku
katalog sekolah yang mana setiap kelas hanya diberi empat halaman
untuk mengabadikan momen terbaik kami. Ternyata ini tak semudah yang
kami kira, banyak pendapat dan masukan dari tiap anggota kelas, mulai
dari menentukan tempat, menemtukan tema kostum, sampai harus
berkoordinasi dengan wali kelas agar dapat ikut sesi foto.
Kami
sempat minder dengan kelas lain karena mereka terlihat siap dengan
konsep mereka, bahkan setelah melihat referensi dari katalog
sebelumnya kami sempat tergiur foto studio, aih untuk kelas kami yang
mayoritas anak rantau, (termasuk saya ) sebisa mungkin harus menekan
biaya yang mahal *hidup anak kos :’D*
Beberapa
diantara kami akhirnya mengusulkan tema sporty, selain mudah
dan murah kebetulan di dekat sekolah kami ada GOR yang baru saja
selesai di renovasi. Setelah tempat oke, kostum pun mudah disesuaikan
karena yang penting nyaman, sopan dan tentu saja sporty hehe.
Jika ada kelas lain yang mungkin menyewa fotografer, kami punya
fotografer gratisan yang tak boleh diragukan kemampuannya, Aldy
namanya. Saya dan Aldy sering sharing tentang editing foto tiap kali
dia punya foto baru hasil hunting. Walaupun saya amatiran setidaknya
kami menyukai dunia yang sama, ceilah.
ini foto pas pada cari konsep mau dibuat seperti apa konsep fotonya
ceritanya testing kamera hihi
perjuangan untuk naik ke tribun karena jalan masuk yang sesungguhnya belum benar benar dibuka huhu
Sidqi dan Irfan alias Unyuu, yakan dia benar benar unyuuuuh :3
ini beneran candid loh serius hahay
Tempat,
kostum, fotografer oke, selanjutnya menentukan kapan eksekusi akan
berlangsung, nah dimomen ini banyak banget halangannya, karena
setelah magang dan apalagi ujian praktik jurusan sudah dilewati,
beberapa dari kami ada yang sudah mulai bekerja. Jadi mau tak mau
kami semua harus menyesuaikan jadwal agar lengkap. Setelah kami
membahas cukup lama, akhirnya kami menentukan tanggal, dan
Alhamdulillah wali kelas kami mudah menyesuakan. Saya selaku anak luar kota harus berjuang buat berangkat sepagi mungkin sebelum CFD mulai. hari itu saya berangkat dari rumah Ambarawa sekitar pukul lima, ngeburu bus biar cepet sampai TKP eh ternyata pas sampai Semarang udah ada CFD dan akhirnya saya harus berjalan kaki ke kos dulu untuk ganti kostum yang telah disepakati sebelumnya. saya mengenakan kostum pemain basket looh, hasil pinjaman tapi hihi. Leganyaa ketika hari
H semuanya bisa datang dan mungkin itu momen terakhir kalinya kami ber
tiga puluh lima bisa kumpul semua, tapi apapun itu kami harus bisa
berkumpul lagi setelah sukses nanti amiiin.
Nah,
setelah kami selesai hunting foto dengan berbagai pose dan ekspresi,
akhirnya saya lah yang mereka percaya untuk mendesai layout di buku
katalog SMK kita untuk sekali seumur hidup, aih terimakasih semuanya
sudah mempercayakan ini kepada saya, saya jadi terharu *hiss apa
ini*. Dan di sinilah puncak kegalauan saya berada. Apalah saya ini
yang ketika melihat hasil katalog kakak kelas (satu jurusan) hasilnya
maksimal dan bagus bagus banget bikin saya minder dan blank ga punya
gambaran ini empat halaman mau dibentuk kaya gimana.
Batas
waktu pengumpulan file semakin dekat dan saya belum dapat konsep yang
“nah ini lho”, setiap kali dapat konsep pas dicoba diterapin
jadinya kurang pas, sampai pada akhirnya saya mencoba membuat
sesederhana mungkin tapi penuh makna *plis ini apa lagi lin -_-*.
Daaan tadaa beginilah hasilnya..
Foto lengkap dengan wali kelas tercintah dengan mengandalkan tripod.
Tentu saja ini hasil yang menurut kami paling bagus dari sekian
banyak take, karena beberapa kali ada yang wajahnya ga kelihatan
bahkan akhirnya ada yang duduk setengah berdiri khususnya untuk teman
teman cewek yang posisinya di tengah itu, kalian yang tabah ya hihi.
Saya mah jelas tak mau merugi tetep duduk di tempat paling depan dong
*siap siap dilempar sepatu lalu kabur*. O iya foto ini kami ambil di
bagian tribun, berkat tempat duduk penonton yang beranak tangga, sesi
foto full team pun sukses yay!.
karena
kami hanya dibatasi dengan empat halaman, sedangkan jumlah seluruh
siswa kelas kami berjumlah 35, jadi kami terbagi menjadi tiga
kelompok untuk tiga halaman dan satu halaman untuk foto bersama
dengan wali kelas.
Ini
adalah foto kelompok kami, sengaja dibuat urut nomor absen biar lebih
mudah pembagian dan proses pembuatan layout. Entah mungkin kelompok
satu terdiri dari anak anak yang energik jadi begitulah ekspresi
mereka. Dan lompatan ter berhasil menurut saya jatuh kepada si
erlangga, lihat aja ekspresinya girang banget (nomor dua dari kanan).
Oiya karena semua yang bertanggung jawab nge foto adalah si Aldy,
jadi dia bela bela in ga ikutan foto bareng kelompok satu demi
menghasilkan lompatan yang warbyasah looh aaah kami berhutan padamu
Al, eh maksudnya kelompok satu aja yang hutang saya mah ga ikutan
*lalu kabur*.
Selanjutnya
kelompok dua, dan saya slah satu dari mereka. Setelah sebelumnya
kelompok satu dengan ekspresi energiknya, kami yang selalu
bersemangat ini mengambil konsep supporter. Suka banget sama ekspresi
mereka terutama yang bela belain sampe naik pagar pembatas, walaupun
sempat ada tragedi yang menggelikan setelah itu yang tidak bisa saya
ceritakan di sini karena ini menyangkut nama baik teman saya *abaikan
ini*. Saya juga puas dengan pemilihan tempat ketika mengambil foto
ini ditambah lagi dengan kaos si Fino yang warnanya kuning membuat
komposisi warnanya rame.
Dan
inilah kelompok terakhir, setelah yang kelompok satu bersemangat,
kelompok dua tim penyemangat, kelompok tiga ini nampaknya mulai
kehabisan tenaga jadi mereka mengambil konsep sederhanya tapi tetap
kece dong *mentang mentang kelas sendiri di bela in* eh tapi beneran
loh di foto ini wajah mereka semua terlihat jelas dan santaii~.
Jujur,
menyenangkan sekali ketika hasil katalognya jadi dan teman teman
bahkan wali kelas puas dengan hasil kerjasama kami semua dan ketika
disandingkan dengan hasil kelas lain yang bahkan menyewa fotografer
beneran kami merasa percaya diri , ceilah. Jadi sebenarnya bukan
masalah tempat yang harus begini dan begitu, bukan masalah kostum
yang susah di cari untuk menjadi yang berarti, tetapi menurut saya
dimana pun tempatnya sesederhana apapun kostumnya, kalau dilakukan
dengan sepenuh hati dan niat yang ga setengah setengah hasilnya juga
akan memuaskan.
Sincerely,
Lina Listyawati