STASIUN, KERETA, DAN CERITA KITA

by - August 22, 2017

Oke mungkin di post kali ini akan ada banyak cerita, semoga masih bisa menceritakan secara runtut dan ga bikin bingung haha. Jadi tanggal 12 Agustus kemarin itu ulang tahun Dilla, seperti biasanya saya Anisa dan April sudah merencanakan beberapa surprise dan selalu gagal bhak. Dengan bantuan Kunthi akhirnya kami memutuskan untuk ngasih kado si Dilla clutch, dan belilah kami di olshop. Bahkan saya sudah bilang kalau pengirimannya diatur agar bisa sampai tujuan sekitar tanggal 12 Agustus dan adminnya bilang oke bisa. Nah selang 2 hari sekitar tanggal 5 Agustus kalau ga salah, Dilla heboh di grup bilang kalau dapat kiriman tapi namanya dia, awalnya kita selo aja karena dia gatau itu dari siapa dan cerobohnya nomor telepon yang tertera adalah nomor saya blarrr oke ketahuan di tanggal yang masih jauh dari hari H. Awkward, dah biyasa.



Di hari H saya dan April sama sekali ga kontak Dilla bahkan grup sepi. Sampai sepertinya si Dilla rada gemes dan bikin story. Sebenarnya hari H kami bertiga berencana buat nginep di rumah Dilla, namun karena ternyata April gabisa pulang akhirnya kami buat rencana lain. Yaitu Anisa dan April akan datang ke stasiun buat nganterin saya dan Dilla ke Surabaya, tentu ini rencana surprise. Hari H-2 ke Surabaya Anisa ngajakin kita buat ganti planning nginep di Dilla malam sebelum kami berangkat ke Surabaya, namun apa boleh buat malam itu saya ikutan jadi panitia malam tirakatan 17 Agustus di rumah dan April baru sampai Semarang malam banget. jadilah kami ke rencana awal. Sempet ragu karena kereta kami berangkat pukul 08.11 pagi, jadi setidaknya kami hanya punya waktu setengah jam sebelum berangkat untuk menuntaskan misi.

Hari itu saya berangkat dari rumah sekitar pukul setengah 6 pagi, beruntung sekarang sudah ada BRT Jateng dengan rute Terminal Bawen – Stasiun Tawang. Jalanan sepi lancar hanya ada beberapa orang yang bersiap upacara 17 Agustusan. Sampai di daerah sebelum Jatingaleh BRT terjebak macet hampir setengah jam yang harusnya saya sudah sampai stasiun jam 7 harus rela molor setengah jam. Anisa dan April sudah sampai duluan, begitu Dilla. Hari itu juga saya janjian ketemu sama mbak May yang sekalian mau ambil orderan KanaKina. Bahkan mbak May datang lebih awal banget sebelum kami jadi sebelum kami datang Dilla sudah duluan ketemu sama mbak May. Ketika mereka ngobrol datanglah kami yay. Surprise mayan berhasil lah~ ulala.


Seru juga diantar di stasiun sama orang orang tergemas. Walaupun kami hanya sempat bertemu sebentar but it was fun. Setelah berfoto ria dan makan bolu yang dibawa ibu Aprilia akhirnya kami berpisah untuk kemudian naik kereta ke Surabaya.

Beberapa bulan sebelumnya saya mengajak Anisa, April, Dilla untuk liburan. Namun apa boleh buat, di tangal dimana saya ingin pergi Anisa baru saja pulang dari Bali dan April belum boleh cuti. Jadilah saya hanya pergi dengan Dilla. Bahkan sebelum saya fix pergi untuk liburan ini ada banyaak sekali drama. Drama pertama adalah hilangnya kereta Matarmaja. Oke saya tekankan liburan ini adalah liburan ala backpacking dimana ketika membeli kereta yang pertama kali dilihat adalah harga :’D maklum kami ini pekerja sekaligus pelajar yang masih harus benar benar menekan biaya tsaaah. Yang kedua adalah drama pengajuan cuti. Saya memberanikan diri untuk mengajukan cuti 2 hari dimana pengajuan cuti dua hari adalah nyaris haram, bahkan setelah beradu argument dengan HRD. Awalnya saya sudah pasra boleh atau gaboleh pokoknya harus berangkat karena sudah engap banget dan butuh suasana baru.

Singkat cerita entah apa yang terjadi tetiba seperti alam mendukung perjalanan saya. Dengan mempertimbangkan order factory yang lagi low dan pas banget ibu HRD super itu akan menikah berasa ada aja jalan yang akhirnya berujung, OKE BOLEH CUTI 2 HARI. Aigooo diluar dugaan banget dimana saya sudah berencana bikin Surat Dokter segala kalau kalau ga diijinkan haha ternyata Allah memudahkan hahay. Alhamdulillaaah. Dan selang beberapa hari jadwal kereta Matarmaja muncl kembali dengan harga yang lebih muraah. Parah ini Allah baik bangeet. Jadi planningnya saya dan Dilla akan melakukan perjalanan Semarang-Surabaya-Malang kembali lagi ke Semarang.

Dari Semarang ke Surabaya kami naik kereta Ambarawa Express yang ternyata super nyaman dan bersih banget untuk ukuran kereta ekonomi. Namun drama tak berakhir disini, ternyata tempat duduk saya dan dila berpisah. Oke ini menggelikan, dimana ketika saya memesan tiket via KAI Access tempat duduk kami seharusnya bersebelahan namun aktualnya kami terpaut satu tempat duduk. Antara gemes kesel dan geli sama diri sendiri. Untungnya perjalanan hanya 4 jam.







Saya duduk di sebelah seorang bapak bapak yang ternyata juga pernah kuliah di kampus yang sama dengan saya hanya beda fakultas, dan ternyata lagi beliau juga pernah tinggal di daerah Banyubiru dekat rumah saya, memang semua tak ada yang kebetulan ya kalau dipikir piker haha. Lumayan si Bapak ini turun di Stasiun Lamongan jadi saya bisa sebelahan dengan Dilla sekitar 45 menit sebelum sampai Stasiun Pasar Turi, Surabaya.

Regards,

Lina Listyawati

You May Also Like

0 komentar