Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Film Nasional
Assalamualaikum
wr wb
wah berasa
sudah lama banget nggak ngepost
nih,nah kali ini aku bakal nyeritain salah satu kegiatan aku pas liburan.
Apasih?? Okay langsung aja ya,kemaren tepatnya hari Kamis tanggal 20 Desember
2012, aku ikut seminar yang bertempat di SMA Negeri 1 Ungaran dalam rangka
menyambut pekan film nasional, nah karena itu maka tema seminar kali ini masih
ada sangkut pautnya alias masih ada ikatan darah #ceilah darah sama dunia film
perfilman,dan ruang public.
Iya tema kali ini yaitu “Membangun Karakter
Generasi Muda Melalui Film Nasional” I think thats a good theme, ya pas lihat
tulisan itu tambah tertarik buat ikut ni seminar haha. Kalo seminar pasti ada
pembicara utamanya kan Lin??siapa?? o iya, nah
pembicara atau narasumber di seminar kali ini adalah Om Garin Nugroho (inget ya
Garin ,bukan Garing wkwkwk) siapa sih dia?? Beliau adalah seorang sutradara kenamaan Indonesia.
Karyanya telah banyak mendapatkan penghargaan
internasional ,film-filmnya sarat akan nilai nilai pembelajaran,baik itu
politik, social, agama, nasionalisme, dan masih banyak lagi. Beliau adalah
salah satu sutradara terbaik di negeri ini, asset bangsa kita lhoh haha.
Mungkin sebagian dari temen temen nggak begitu tahu mengenai karya-karya beliau
karena memang karya beliau mencapai puncaknya mungkin pas kita TK atau bahkan
belum lahir haha. Namun bukan menjadi halangan untuk kita mengapresiasi karya
karya beliau, nah ini ni beberapa judul..
- Soegija (2012)
- Mata
Tertutup (2011)
- The Mirror Never Lies (2011) - Produser
- Kisah Sebening Kasih (2008) - DAAI TV
- Under
The Tree (2008)
- Opera
Jawa (2006)
- Serambi (2006)
- Rindu Kami Padamu (2004)
- Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002)
- Rembulan di Ujung
Dahan (2002) (TV)
- Layar
hidup: Tanjang priok/Jakarta (2001)
- Puisi Tak Terkuburkan (2000)
- Daun di Atas Bantal (1998)
- My
Family, My Films and My Nation (1998)
- Bulan Tertusuk Ilalang (1995)
- Dongeng Kancil untuk Kemerdekaan (1995)
- Surat untuk Bidadari (1994)
- Air & Romi (1991)
- Cinta dalam Sepotong Roti (1991)
- Tepuk Tangan (1989)
- Gerbong Satu,Dua (1984)
Banyak
juga ya hehe, selain menyutradarai film, beliau juga menjadi sutradara beberapa
iklan lhoo J
sehari
sebelum seminar, memang aku sempat membaca biografi beliau, mengetahui bahwa
hampir semua film karya beliau adalah film serius, terbesit sebuah pertanyaan
yang ingin aku haturkan untuk beliau. Nah pas hari H agak nggak yakin sih
pertanyaanku bisa tersampaikan nggak ya?? Apalagi pas sampai di lokasi seminar
dan mengetahui bahwa pesertanya ternyata dari semua kalangan --“ kirain
Cuma buat teenage doang haha. Yups seminar kali ini dihadiri oleh bapak wakil
Bupati Kab.Semarang, Pengamat Pendidikan dan Budaya Kab.Semarang, serta kepala
sekolah smp, sma Kab. Semarang yah begitulah kurang lebihnya.
Pada
seminar kali ini Om Garin menyampaikan banyak sekali kekurangan juga kelebihan
dunia perfilm-an di Indonesia, beliau juga membandingkan perkembangan dunia industry
film Indonesia dengan Negara-negara lain. Tidak ketinggalan juga beberapa
analisis mengenai perkembangan film dan ruang public yang dirasa kian taun kian
tak berkualitas, tentunya di Negara kita. Nah ini ni tugas kita sebagai
generasi muda untuk memperbaiki kualitas dunia entertaint, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan atau objek pembelajaran yang efektif, karena melalui
media khususnya media elektronik (vaudio visual) masyarakat akan lebih mudah
menangkap hal baru. Nah apa jadinya jika hal baru yang ditangkap itu sarat akan
ketidakbaikan?? Pastinya juga akan berdampak tidak baik bukan.
“menginginkan
kesempurnaan pada dunia pendidikan itu pasti, namun permasalahan terbesar
ternyata terletak pada perkembangan hiburan dan ruang public”
Kita
semua tahu bahwa akhir akhir ini para seniman tak jarang hanya menggunakan “kemasan”
saja sebagai senjata untuk menaikkan rating
tanpa memperhitungkan kualitas isi jadi asal nyambung saja. Padahal sebenarnya
justru yang penting adalah kualitas isi, namun akan lebih baik lagi jika
keduanya sama-sama baik J
Mengenai
karakteristik, sebenarnya sebuah karya film suatu bangsa itu mencerminkan
karakter bangsa itu sendiri. Nah ini ada beberapa Negara yang dicontohkan
mempunyai karakteristik antara lain:
Amerika
= terkenal dengan pencapaian keberhasilan individunya, intinya jadi nomor satu
gituu :D
Iran
= Kalo di sini jadi nomor 3 pun nggak masalah, contoh sebuah film seorang anak
lebih memilih untuk mendapatkan juara ke 3 ketimbang menjadi juara 1 karena
juara 3 akan mendapatkan hadiah berupa sepatu,karena sanga adik sangat
menginginkan sepatu J
Jepang
& Korea = kedua Negara ini hamper sama, kisah dalam filmnya sebagian besar
menceritakan tentang keluarga, rasa kekeluargaan, kehangatan dalam keluarga,
persahabatan, etc.
India
= sudah tahu pasti kan, di Negara ini sebuah karya film identic dengan tari
tariannya, lagu-lagu serta itu juga
busana daerahnya, romansa kisah percintaan yang dibalut dengan alur cerita yang
penuh intrik dan lika liku J
Nah
pertanyaannya, lalu bagaimanakah sebenarnya karakter film film bangsa kita??
Itu
menjadi PR untuk kita semua para generasi muda pada khususnya dan untuk
masyarakat Indonesia pada umumnya untuk membuat atau mencari karakter kita J. Apakah dengan maraknya film film
bertajuk horor, lama kelamaan akan membentuk karakter bangsa kita menjadi
bangsa yang dikenal mempunyai banyak sekali macam hantu mulai dari yang lagi
keramas, mandi, shampoan, ?? haha tentu saja tidak bukan??
Nah
satu lagi PR untuk kita, bagaimana caranya agar bangsa ini bukan hanya menjadi
bangsa yang selalu puas mengkonsumsi, namun bangsa yang gemar memproduksi J
Okay
sekian dulu ya ceritanya, semoga corat coretan ini dapat menjadi sedikit bahan
referensi bagi temen temen semua. Sebenarnya masih banyak sekali yang belum aku
cantumkan dalam tulisan ini hehe untuk info lebih lanjut silahkan hubungi nomor
di bawah ini… wkwkw
Terimakasih sampai jumpa di post berikutnya J
Wassalamualaikum
wr wb
0 komentar